RAGAM DAN FUNGSI BAHASA

Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut linguistik.

Perkiraan jumlah dari bahasa-bahasa di dunia beragam antara 6.000-7.000 bahasa. Hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan bahasa dan dialek. Bahasa dapat disandikan ke dalam media kedua menggunakan stimulus audio , visual, atau taktil, sebagai contohnya, dalam tulisan grafis, braille atau siulan. Hal ini karena bahasa manusia merupakan modalitas independen. Dalam konsep umum bahasa bisa mengacu pada kemampuan kognitif untuk dapat belajar dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem tersebut, atau sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Semua bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan isyarat dengan makna tertentu. Bahasa oral atau Bahasa isyarat memiliki sebuah sistem fonologis yang mengatur bagaimana simbol digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai kata atau morfem, dan suatu sistem sintaks yang mengatur bagaimana kata-kata dan morfem digabungkan untuk membentuk frasa dan penyebutan.

Bahasa meliputi dua bidang yaitu :

  1. Bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap yaitu getaran yang bersifat fisik yang merangsang alat pendengaran kita.
  2. Arti atau makna adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi  itu.

Fungsi Bahasa adalah sebagai media komunikasi. Komunikasi dilakukan oleh manusia yang merupakan mahluk sosial. Manusia sebagai mahluk sosial yang selalu dituntut untuk berinteraksi dengan manusia yang lain. Manusia merupakan mahluk yang diciptakan untuk hidup berhubungan dengan orang lain. Proses interaksi tersebut membutuhkan alat bantu untuk berhubungan dengan individu yang lain. Atas dasar hal tersebut kemudian munculah apa yang disebut Ragam Bahasa. Ragam bahasa berasal dari proses interaksi sosial dari para pelaku bahasa yang bervariasi. Bahasa merupakan salah satu alat bantu untuk berinteraksi dengan manusia lain. Semua gagasan, ide, maupun maksud dari penutur disampaikan melalui bahasa.

Ragam bahasa adalah jenis bahasa yang pemakainya disesuaikan dengan fungsi dan situasi tanpa menghasilkan kaidah-kaidah pokok yang berlaku dalam bahasa yang bersangkutan (suwito, 1985: 29). Ragam bahasa berkenaan dengan penggunaannya, pemakainya atau fungsinya disebut fungsiolek ragam atau register. Ragam ini biasanya bicarakan berdasarkan bidang penggunaan gaya atau tingkat keformalan dan sarana penggunaan (Nababan melalui Chaer, 1995: 89-90). Ciri bahasa yang terjadi karena adanya perbedaan bidang pemakaian antara lain leksikogramatis, fonologis, ciri penunjuk yang berupa bentuk kata tertentu, penanda gramatis tertentu, atau bahkan penanda fonologi yang memiliki fungsi untuk memberi tanda kepada para pelaku bahasa bahwa inilah register yang dimaksud. Penanda atau ciri merupakan pembeda antara register satu dengan yang lain.

Ragam bahasa dapat juga dibedakan menjadi dua macam bentuk, yaitu register dan dialek. Dialek merupakan ragam bahasa berdasarkan pemakainya, sedangkan register merupakan ragam bahasa berdasarkan pemakainya. Dalam kehidupan, seseorang mungkin saja hidup dengan satu dialek, tetapi tidak hanya hidup dengan satu register, sebab dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat bidang yang dilakukan nya lebih dari satu bidang. Adanya faktor sosial dan faktor situasional yang mempengaruhi pemakaian bahasa menimbulkan variasi-variasi bahasa. Dengan timbulnya variasi bahasa menunjukan bahwa bahasa itu bersifat aneka ragam dan manasuka.

Register merupakan salah satu bentuk gejala ragam bahasa yang disebabkan oleh perbedaan bidang pemakaian. Register merupakan proses atau hasil dari pemakaian kosa kata khusus yang berkaitan dengan jenis pekerjaan maupun kelompok sosial tertentu. Menurut Suwito (1985: 25) mengemukakan bahwa register sebagai bentuk ragam bahasa yang disebabkan sifat khas kebutuhan pemakaiannya. Register dengan kata lain dapat diartikan sebagai suatu bahasa yang biasa dipergunakan pada saat ini, bahasa yang tergantung pada apa saja yang dikerjakan nya dan sifat kegiatannya mencerminkan aspek lain dari tingkat sosial yang melibatkan masyarakat tertentu.

Ragam-ragam Bahasa Indonesia dapat dijelaskan berikut ini :

1.      Berdasarkan Daerah Asal Penutur

Ditinjau berdasarkan daerah asal penutur, bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang Indonesia memiliki variasi atau ragam. Ragam-ragam bahasa Indonesia dari sudut daerah penutur ini sering disebut dengan logat.

Dengan demikian akan terdapat beberapa ragam bahasa Indonesia yakni bahasa Indonesia logat Batak, bahasa Indonesia logat Minangkabau, bahasa Indonesia logat Jawa, bahasa Indonesia logat Aceh, bahasa Indonesia logat Sunda, bahasa Indonesia logat Bali, bahasa Indonesia logat Menado, bahasa Indonesia logat Melayu dan sebagainya.

2.      Berdasarkan Pendidikan Penutur

Berdasarkan sudut pandang pendidikan para penuturnya, bahasa Indonesia dibedakan atas beberapa ragam atau variasi. Dari sudut itu, kelihatan bahasa Indonesia memiliki variasi penggunaannya. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang  yang berpendidikan berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tidak berpendidikan.  Oleh karena itu, dapat dibedakan adanya bahasa Indonesia ragam  orang berpendidikan dan bahasa Indonesia ragam orang tidak berpendidikan.

3.      Berdasarkan Sikap Penutur

Ragam bahasa Indonesia berdasarkan sikap penutur dapat dibedakan atas beberapa macam.  Ragam bahasa menurut sikap penutur penggunaan bahasa Indonesia itu dapat pula disebut dengan langgam atau gaya. Oleh karena itu, bahasa Indonesia yang digunakan para penutur berdasarkan sikapnya dapat dibedakan atas beberapa macam yakni bahasa Indonesia dengan resmi; bahasa Indonesia ragam akrab, bahasa Indonesia ragam santai, dan sebagainya.

4.      Berdasarkan Pokok Persoalan

Bahasa indonesia ditinjau berdasarkan pokok persoalan yang dibicarakan dapat pula dibedakan atas ragam-ragam bahasa Indonesia itu.  Setiap pokok persoalan atau bidang yang dibicarakan telah  memperlihatkan variasi bahasa Indonesia   sesuai dengan bidang itu. Bahasa Indonesia yang  digunakan dalam bidang Militer telah diperlihatkan kekhasannya atau variasi dengan bahasa Indonesia yang dapat digunakan dalam bidang Kedokteran, sebagai misal. Pengungkapan  adanya operasi  dalam bidang Kedokteran  akan berbeda dengan mengungkapan  adanya operasi  dalam bidang Militer. Jadi, ragam bahasa menurut pokok persoalan dibedakan adanya ragam bahasa bidang agama, politik, militer, teknik, kedokteran, seni, dan sebagainya.

5.      Berdasarkan Sarana

Bahasa Indonesia,  dilihat berdasarkan sarananya, dapat dibedakan atas ragam bahasa Indonesia lisan dan ragam bahasa Indonesia tertulis.  Bahasa Indonesia lisan masing-masing memiliki variasi dengan bahasa Indonesia tulis. Bahasa Indonesia tulis tidak lagi persis sama dengan bahasa Indonesia lisan.  Hal itu terjadi karena bahasa Indonesia tulis telah diatur dengan sistem atau aturannya sendiri. Akhirnya, bahasa Indonesia lisan memiliki kekhasan dan bahasa Indonesia tulis juga memiliki kekhasan. Namun,  kadang-kadang perlu dicermati tidak semua bahasa Indonesia yang lisan sebagai ragam lisan karena mungkin yang lisan itu pada hakikatnya adalah bahasa Indonesia ragam tulis yang dilisankan seperti dalam berita radio, pembacaan naskah, pidato menggunakan naskah, dan sebagainya.

Bahasa ragam lisan jelas memiliki perbedaan dengan bahasa ragam  tulis.  Lyons  (1977:69)  mengemukakan secara mendasar perbedaan bahasa ragam lisan dan bahasa ragam tulis terlihat pada ciri  (1) perbedaan tingkat pementingan unsur gramatika, leksikal, prosodi, dan paralingual;  (2) perbedaan perlengkapan unsur; dan (3) adatidaknya sifat kespontanan. Berdasarkan ciri itu akan terlihat perbedaan bahasa ragam lisan dan ragam tulis secara nyata. pada intinya ragam bahasa Indonesia lisan dan ragam bahasa Indonesia tulis dapat dilihat kekhasanya masing-masing dari aspek:  (1)  kosakata yag dimilikinyadan (2) struktur kalimat yang digunakanya.

6.      Berdasarkan Gangguan Percampuran

Bahasa Indonesia berdasarkan Pemakaiannya telah memperlihatkan adanya percampuran dengan bahasa asing dengan yang tidak mengalami percampuran. Hal itu terlihat bila bahasa Indonesia digunakan oleh para penuturnya terutama penutur di tingkat atas. Oleh karena itu, pada dasarnya bahasa Indonesia dapat dibedakanatasa ragam bahasa Indonesia mengalami percampuran dengan ragam bahasa Indonesia yang tidak mengalami percampuran. Untuk menambah khasanah pemikiran tentang ragam bahasa indonesia ada baiknya dikemukakan ragam kreatif bahasa Indonesia menurut Sudaryanto. (1997:50) yakni: (1) bahasa Indonesia ragam jurnalistik; (2) bahasa Indonesia ragam literer;  (3) bahasa Indonesia ragam filosofik;  (4) bahasa Indonesia ragam akademik;  (5) bahasa Indonesia ragam bisnis. Penjelasan keterkaitankeima ragam ituakan dijelaskan berikut ini.

Bahasa Indonesia ragam jurnalistik berada ditengah keempat ragam yang lain.  Bahasa Indonesia ragam jurnalistik eksis ditengah pengaruh dan mempengaruhi keempat ragamyang lain tersebut. Kepolosan merupakan alas utama ragam jurnalistik dengan menggunakan daya lugas mengimformasi fakta. Ragam literer atau ragam sastra dengan alas utama kepekaan mengunakan daya kejut mengimanijasi.

Ragam filosofik muncul dengan alas kearifan menggunakan daya tualang  berkontemplasi atau daya renung. Ragam akadimik menggunakan alas kejernihan dengan daya canggih mengbtraksi. Ragam bisnis menggunakan alas keramahan dengan daya jerat menyugesti.

Daftar Pustaka

http://bahasa7indonesia.blogspot.com/2012/12/ragam-kedudukan-dan-fungsi-bahasa.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa

Resmini Novi, Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia.

Tinggalkan Pendapat Anda !